Rabu, 17 Februari 2010

Siswa Cia-Cia Bayar Kunjungan untuk Peringatan Great King Sejong

Oleh Kwon Mee-yoo
Staff Reporter

Sebuah suku Indonesia yang telah mengadopsi "Hangeul" sebagai alfabet mengunjungi sebuah peringatan untuk Raja Sejong (1418-1450), Rabu.

Dari era Joseon raja yang dikreditkan untuk menciptakan alfabet Korea. Amirul Tamim, 55, walikota kota Indonesia Bau-Bau, bersama dengan murid, guru, kepala suku dan pejabat kota, mengunjungi patung Raja Sejong di Gwanghwamundan dan meneliti "Raja Sejong Story," pameran di bawah tanah kehidupan dan karya keempat raja dari Kerajaan Joseon (1392-1910).

Walikota Bau-Bau Tamim mengatakan dia berterima kasih kepada Korea. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan Hangeul sebagai bahasa tulisan kita," katanya.

Dua siswa berumur 16 tahun dari Cia-Cia Samsir & Fidriana, meletakkan bunga di patung Raja tersebut.

Mereka mencoba membaca Hunminjeongeum, buku pertama yang ditulis dalam Hangeul oleh raja, dan Walikota Seoul Oh Se-hoon, yang menjelaskan bagaimana raja menciptakan alfabet Korea, mengoreksi pengucapan mereka sementara membimbing mereka di sekitar alun-alun dan pameran.

Di pameran, Walikota Oh dan siswa memposting secarik kertas yang telah ditulis Fidriana, yaitu kata "Cia-Cia" dalam Hangeul karakter.

"Kita akan menciptakan ruang bagi suku Cia-Cia dekat peringatan dan menampilkan buku teks yang ditulis dalam Hangeul," kata seorang pejabat kota. Setelah berkeliling museum, kelompok pengunjung mengambil foto di depan potret Raja Sejong.

"Saya sangat tersentuh oleh Korea. Aku akan melakukan yang terbaik untuk belajar korea ketika aku kembali ke Indonesia," kata Fidriana.

Samsir mengatakan sangat mudah untuk belajar bahasa Korea. "Sungguh menakjubkan bahwa Raja Sejong menciptakan alfabet yang hebat seperti Hangeul," katanya.

Para pengunjung dari Cia-Cia mengunjungi peninggalan budaya lain di Seoul, seperti Istana Gyeongbokgung dan berbagai hanok, atau rumah-rumah tradisional Korea, Rabu.

Seoul City dan Hunminjeongeum Society mengundang masyarakat dari suku Kota Bau-Bau yang terletak di Pulau Buton di Sulawesi Tenggara ㅡ selama enam hari perjalanan ke Seoul yang dimulai Senin. Suku dengan jumlah penduduk sekitar 60.000 memilih hangeul untuk menterjemahkan bahasa mereka pada bulan Agustus.

Seoul menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan Bau-Bau hari Selasa untuk mempromosikan pertukaran budaya dan kerjasama dalam mempromosikan perluasan Hangeul.

Credit : meeyoo@koreatimes.co.kr
Translate Eng to Indo : Chakun ♥ Jjong
Kutip : http://chacha-31.blogspot.com/2009/06/fanfic-13-13-cowok-in-magic-school.html