Kamis, 18 Februari 2010

Seoul Teken Kesepakatan dengan Suku Cia-cia Soal Abjad Korea


Seoul - Sebuah suku minoritas di Indonesia menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan (Korsel) untuk mengkampanyekan tulisan yang dirintis seorang raja Korea hampir enam abad silam.

Suku Cia-cia tersebut beberapa waktu lalu mengumumkan keputusan untuk mengadopsi sistem abjad unik Korea, Hangeul, untuk menuliskan bahasa asli mereka secara resmi.

Suku Cia-cia tinggal di sekitar Kota Bau-Bau di Sulawesi Selatan. Bahasa asli suku minoritas dengan jumlah populasi 60 ribu itu hampir terancam punah karena tidak memiliki huruf sendiri untuk menyampaikan bahasa mereka dengan tepat.

Pada hari Selasa, 22 Desember ini, Walikota Seoul Oh Se-hoon dan Amirul Tamim, Walikota Bau-Bau, menandatangani surat persetujuan untuk mengkampanyekan penyebaran Hangeul dan pertukaran budaya. Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (22/12/2009).

Pemerintah kota Seoul akan membantu mendirikan sebuah pusat pelatihan guru-guru bahasa di Bau-Bau.

Pemerintah Korsel telah menyediakan tenaga kerja dan dukungan material termasuk buku-buku bacaan berbahasa Korea untuk para anggota suku Cia-cia.

Bangsa Korea bangga memiliki alfabet Hangeul yang terdiri dari 24 karakter itu. Abjad tersebut diperkenalkan oleh Raja Sejong the Great sekitar tahun 1443.